Di episode sebelumnya kita tahu kalau akhirnya Dong Ho mengalah pada Joo Il yang seperti ayahnya sendiri dan Jaksa Hong telah disuap oleh Tuan Nam juga. Ayah Jung Ah yang menemukan diary milik Jung Ah akhirnya mendapat pencerahan sedikit dan meminta jaksa Hong menyelidiki Ill Ho Grup.
Setelah menelepon jaksa hong, esoknya media gempar. Pasalnya Ayah Jung Ah ditemukan gantung diri di kamar anaknya. Keluarga In Ah juga melihat. Berita membesar2kan memberi informasi kalau Ayah Jung Ah sangat stress ditinggal Jung Ah. Jin Woo melihatnya merasa sedih.
Di sidang, Jaksa memberikan video saat polisi memeriksa villa Gyu Man. Tempat terakhir Ji Hyuk bekerja. Di sana ditemukan senjata pembunuh. Jaksa bahkan menghadirkan ahjumma yang dulu bekerja bersama Ji Hyuk sebagai saksi. Jin Woo teringat kalau ahjumma itu memberitahunya kalau ayahnya mulai pelupa.
Ahjumma itu bersaksi kalau dia melihat Seo Ji Hyuk menyembunyikan sesuatu di ruang pekerja. Dia awalnya tak mau memberitahu karena mereka rekan sekerja. Tetapi seorang mahasiswi mati dan ayahnya bunuh diri. Jadi dia ingin Ji Hyuk dihukum yang setimpal. Semua hadirin berkasak kusuk. Dong Ho tak keberatan dengan kesaksian itu.
Jaksa memberikan pidato penutup dan membuat juri trenyuh. Dia bahkan membacakan wasiat ayah Jung Ah yang meminta Ji Hyuk dihukum. Nampaknya itu wasiat palsu. Dong Ho hanya berkata agar hakim membuat keputusan bijak. Dia tak membela Ji Hyuk sedikitpun. Dong Ho tak berani memandang wajah Jin Woo sedikitpun.
Akhirnya putusan diambil. Hukuman mati. Ketok palu. Tok tok tok. Ji Hyuk dan Jin Woo emosional dan hendak berpegang tangan. Tapi, tentu saja dipisahkan. Jin Woo menangis kencang memanggil ayahnya dan Dong Ho.
In Ah menemui Dong Ho sebelum Dong Ho beranjak. Dia menagih janji Dong Ho pada Jin Woo sambil menangis.
"Kau menganggap dirimu pengacara? Katakan!! apakah kau pengacara??!" teriak In Ah.
Dong Ho hanya menunjukkan wajah sedikit sedih dan berlalu.
Di luar, Jaksa Hong menemuinya. Jaksa Hong mengajaknya salaman. Dong Ho tak menanggapi. Jaksa Hong memaksa ambil tangan Dh dan berkata kalau mereka sebaiknya makan bersama kapan2. Karena Tuan Nam tahu kontribusi Dh di sidang ini sangat besar.
Jin Woo melihat mereka berdua bersalaman. Dan tentunya salah paham.
Yeo Kyung berkata kalau In Ah pasti sangat sedih dugaannya salah. In Ah diam saja. Yeo Kyung memintanya meminta maaf.
"Apa kau pikir ini kebenaran ?" tanya In Ah.
Yeo Kyung berkata kalau terdakwa sudah mendapat kesempatan membela diri. Dan vonis telah jatuh. Jadi mana mungkin itu salah.
"Aku heran bagaimana kau bisa terperdaya begini. Sidang yg kau anggap permaikan telah memakan satu kehidupan. termasuk anaknya" jawab In Ah sambil menangis. Dia pergi meninggalkan Yeo Kyung yang tertegun.
Dong Ho makan bersama Joo Il yang memuji Dong Ho mengambil pilihan yang tepat. Joo Il teringat kalau sebelumnya dia menolak tawaran Tuan Nam. Tapi Tuan Nam berkata kalau video Gyu Man sampai tersebar, karir Dong Ho akan berakhir.
Dong Ho berkata tiba2 kalau bukan hanya karena Joo Il. Joo Il bertanya apa maksudnya. Tapi Dong Ho tak menjawab.
Di rumahnya yang gelap, Jin Woo mengingat saat terakhir dia dan ayahnya makan bersama. Kebersamaan yang begitu hangat. Dan kini hanya ada kegelapan di hidupnya. karena ayahnya, cahayanya telah hilang.
Dong Ho memandang uang yang menjadi kontraknya dengan Jin Woo dan memasukkannya ke dompet. Gyu Man datang dan berkata kalau dia tak semestinya datang ke tempat kumuh seperti itu.
Dia mengulang perkataannya dengan hormat tetapi Dong Ho diam saja. Gyu Man berkata kalau dia mendengar ayahnya menjadikan Dong Ho sebagai tim hukum perusahaannya. Bahkan ayahnya berkata itu seperti harimau bekerja pada rubah.
"Tindakanmu itu menguntungkan pihak Seok Joo Il. Orang yang kau anggap ayah itu. Jangan sampai kau memutuskan layang2 itu." kata Gyu Man.
Dia meminta copy rekaman videonya dan berlalu setelah memastikan Dong Ho tak mempunyai salinannya. Dong Ho mengacak-acak meja setelah Gyu Man pergi.
Jin Woo yang ada di depan kantor Dong Ho melihat kepergian Gyu Man. Dia kesal dan melihat Dong Ho keluar dari kantor. Jin Woo langsung datang dan memukul Dong Ho. Dia mengata-ngatai Dong Ho bahwa Dong Ho lebih brengsek dari pembunuh Jung Ah.
Dong Ho berkata kalau selama ayahnya masih hidup, sidang tak akan berakhir. Dia juga berkata kalau nanti yang akan menyelamatkan Ji Hyuk adalah seorang pengacara. Tapi Jin Woo sambil menangis berkata
"Tidak.! aku tak percaya pengacara lagi. Aku yang akan menyelamatkan ayahku. Aku yang akan melakukannya!! "
Jin Woo menemui ayahnya di penjara. Kali ini suasana begitu suram. Ayahnya masih menghawatirkan Jin Woo karena mereka akan berpisah lama. Jin Woo bilang tak perlu khawatir. Seharusnya dia yang mengingatkan ayahnya untuk tak lupa makan.
Ji Hyuk meminta Jin Woo berjanji satu hal. Setelah dia pulang, taruhlah sepatu ayahnya di depan pintu. Sekarang dia akan sendiri. Jadi jika ada sepatu dewasa di sana, pencuri tak akan masuk. Jin Woo menangis mendengarnya.
Waktu kunjung habis. Jin Woo berjanji sambil menangis kalau dia akan menjadi pengacara dan membebaskan ayahnya.
Di rumah, dia membenahi koper dan tak lupa menaruh sepatu ayahnya di depan pintu. Dia kemuduan datang ke pemakaman ayah Jung Ah. Semua orang mencaci Jin Woo. Bahkan Jin Woo tak diperbolehkan berdoa.
Akhirnya Jin Woo berteriak dan mulai memberi hormat. Dia meminta maag karena tak bisa memenuhi janjinya. Sambil menangis dia meminta maaf berkali2. In Ah ikut menangis melihatnya.
Di luar, In Ah bertanya kemana Jin Woo akan pergi. Dia berkata kalau dia akan mencarikan pengacara yang pasti akan membela ayah Jin Woo. Tapi Jin Woo menolak. Tak akan ada pengacara seperti itu.
"Awalnya ayahku berdiri di tepi jurang. Dan pengacara yang mendorongnya" kata Jin Woo.
Dengan marah Jin Woo bertanya, apakah menahan seseorang yang tak bersalah menunggu eksekusi itu adil? Kenapa aku dipanggil anak pembunuh? Aku tak bisa kehilangan apa-apa lagi.
Jin Woo kemudian meninggalkan In Ah yang menangis.
Dong Ho mendatangi abu ayahnya. Melihat foto kebersamaan mereka dan berkata kalau sekarang tak ada yang bisa dibanggakannya. Dia mengeluarkan uang kontraknya dan berkata kalau kontraknya belum berhasil.
"Aku tak mungkin menyerah pada kasus klienku begitu saja." katanya sambil meremas uangnya.
= = = = =
4 tahun kemudian..
In Ah sudah menjadi seorang jaksa. Dia mempersiapkan sidangnya. Semua sudah siap. Kecuali pihak pembela. Dan masuklah Seo Jin Woo. Sebagai pengacara.
= = = = = =
Yess akhirnya waktu sudah melompat dan pertarungan dimulai. Gak sabar menunggu rabu depan.
SINOPSIS REMEMBER - WAR OF THE SON EPISODE 4 PART 2
Setelah menelepon jaksa hong, esoknya media gempar. Pasalnya Ayah Jung Ah ditemukan gantung diri di kamar anaknya. Keluarga In Ah juga melihat. Berita membesar2kan memberi informasi kalau Ayah Jung Ah sangat stress ditinggal Jung Ah. Jin Woo melihatnya merasa sedih.
Di sidang, Jaksa memberikan video saat polisi memeriksa villa Gyu Man. Tempat terakhir Ji Hyuk bekerja. Di sana ditemukan senjata pembunuh. Jaksa bahkan menghadirkan ahjumma yang dulu bekerja bersama Ji Hyuk sebagai saksi. Jin Woo teringat kalau ahjumma itu memberitahunya kalau ayahnya mulai pelupa.
Ahjumma itu bersaksi kalau dia melihat Seo Ji Hyuk menyembunyikan sesuatu di ruang pekerja. Dia awalnya tak mau memberitahu karena mereka rekan sekerja. Tetapi seorang mahasiswi mati dan ayahnya bunuh diri. Jadi dia ingin Ji Hyuk dihukum yang setimpal. Semua hadirin berkasak kusuk. Dong Ho tak keberatan dengan kesaksian itu.
Jaksa memberikan pidato penutup dan membuat juri trenyuh. Dia bahkan membacakan wasiat ayah Jung Ah yang meminta Ji Hyuk dihukum. Nampaknya itu wasiat palsu. Dong Ho hanya berkata agar hakim membuat keputusan bijak. Dia tak membela Ji Hyuk sedikitpun. Dong Ho tak berani memandang wajah Jin Woo sedikitpun.
Akhirnya putusan diambil. Hukuman mati. Ketok palu. Tok tok tok. Ji Hyuk dan Jin Woo emosional dan hendak berpegang tangan. Tapi, tentu saja dipisahkan. Jin Woo menangis kencang memanggil ayahnya dan Dong Ho.
In Ah menemui Dong Ho sebelum Dong Ho beranjak. Dia menagih janji Dong Ho pada Jin Woo sambil menangis.
"Kau menganggap dirimu pengacara? Katakan!! apakah kau pengacara??!" teriak In Ah.
Dong Ho hanya menunjukkan wajah sedikit sedih dan berlalu.
Di luar, Jaksa Hong menemuinya. Jaksa Hong mengajaknya salaman. Dong Ho tak menanggapi. Jaksa Hong memaksa ambil tangan Dh dan berkata kalau mereka sebaiknya makan bersama kapan2. Karena Tuan Nam tahu kontribusi Dh di sidang ini sangat besar.
Jin Woo melihat mereka berdua bersalaman. Dan tentunya salah paham.
Yeo Kyung berkata kalau In Ah pasti sangat sedih dugaannya salah. In Ah diam saja. Yeo Kyung memintanya meminta maaf.
"Apa kau pikir ini kebenaran ?" tanya In Ah.
Yeo Kyung berkata kalau terdakwa sudah mendapat kesempatan membela diri. Dan vonis telah jatuh. Jadi mana mungkin itu salah.
"Aku heran bagaimana kau bisa terperdaya begini. Sidang yg kau anggap permaikan telah memakan satu kehidupan. termasuk anaknya" jawab In Ah sambil menangis. Dia pergi meninggalkan Yeo Kyung yang tertegun.
Dong Ho makan bersama Joo Il yang memuji Dong Ho mengambil pilihan yang tepat. Joo Il teringat kalau sebelumnya dia menolak tawaran Tuan Nam. Tapi Tuan Nam berkata kalau video Gyu Man sampai tersebar, karir Dong Ho akan berakhir.
Dong Ho berkata tiba2 kalau bukan hanya karena Joo Il. Joo Il bertanya apa maksudnya. Tapi Dong Ho tak menjawab.
Di rumahnya yang gelap, Jin Woo mengingat saat terakhir dia dan ayahnya makan bersama. Kebersamaan yang begitu hangat. Dan kini hanya ada kegelapan di hidupnya. karena ayahnya, cahayanya telah hilang.
Dong Ho memandang uang yang menjadi kontraknya dengan Jin Woo dan memasukkannya ke dompet. Gyu Man datang dan berkata kalau dia tak semestinya datang ke tempat kumuh seperti itu.
Dia mengulang perkataannya dengan hormat tetapi Dong Ho diam saja. Gyu Man berkata kalau dia mendengar ayahnya menjadikan Dong Ho sebagai tim hukum perusahaannya. Bahkan ayahnya berkata itu seperti harimau bekerja pada rubah.
"Tindakanmu itu menguntungkan pihak Seok Joo Il. Orang yang kau anggap ayah itu. Jangan sampai kau memutuskan layang2 itu." kata Gyu Man.
Dia meminta copy rekaman videonya dan berlalu setelah memastikan Dong Ho tak mempunyai salinannya. Dong Ho mengacak-acak meja setelah Gyu Man pergi.
Jin Woo yang ada di depan kantor Dong Ho melihat kepergian Gyu Man. Dia kesal dan melihat Dong Ho keluar dari kantor. Jin Woo langsung datang dan memukul Dong Ho. Dia mengata-ngatai Dong Ho bahwa Dong Ho lebih brengsek dari pembunuh Jung Ah.
Dong Ho berkata kalau selama ayahnya masih hidup, sidang tak akan berakhir. Dia juga berkata kalau nanti yang akan menyelamatkan Ji Hyuk adalah seorang pengacara. Tapi Jin Woo sambil menangis berkata
"Tidak.! aku tak percaya pengacara lagi. Aku yang akan menyelamatkan ayahku. Aku yang akan melakukannya!! "
Jin Woo menemui ayahnya di penjara. Kali ini suasana begitu suram. Ayahnya masih menghawatirkan Jin Woo karena mereka akan berpisah lama. Jin Woo bilang tak perlu khawatir. Seharusnya dia yang mengingatkan ayahnya untuk tak lupa makan.
Ji Hyuk meminta Jin Woo berjanji satu hal. Setelah dia pulang, taruhlah sepatu ayahnya di depan pintu. Sekarang dia akan sendiri. Jadi jika ada sepatu dewasa di sana, pencuri tak akan masuk. Jin Woo menangis mendengarnya.
Waktu kunjung habis. Jin Woo berjanji sambil menangis kalau dia akan menjadi pengacara dan membebaskan ayahnya.
Di rumah, dia membenahi koper dan tak lupa menaruh sepatu ayahnya di depan pintu. Dia kemuduan datang ke pemakaman ayah Jung Ah. Semua orang mencaci Jin Woo. Bahkan Jin Woo tak diperbolehkan berdoa.
Akhirnya Jin Woo berteriak dan mulai memberi hormat. Dia meminta maag karena tak bisa memenuhi janjinya. Sambil menangis dia meminta maaf berkali2. In Ah ikut menangis melihatnya.
Di luar, In Ah bertanya kemana Jin Woo akan pergi. Dia berkata kalau dia akan mencarikan pengacara yang pasti akan membela ayah Jin Woo. Tapi Jin Woo menolak. Tak akan ada pengacara seperti itu.
"Awalnya ayahku berdiri di tepi jurang. Dan pengacara yang mendorongnya" kata Jin Woo.
Dengan marah Jin Woo bertanya, apakah menahan seseorang yang tak bersalah menunggu eksekusi itu adil? Kenapa aku dipanggil anak pembunuh? Aku tak bisa kehilangan apa-apa lagi.
Jin Woo kemudian meninggalkan In Ah yang menangis.
Dong Ho mendatangi abu ayahnya. Melihat foto kebersamaan mereka dan berkata kalau sekarang tak ada yang bisa dibanggakannya. Dia mengeluarkan uang kontraknya dan berkata kalau kontraknya belum berhasil.
"Aku tak mungkin menyerah pada kasus klienku begitu saja." katanya sambil meremas uangnya.
= = = = =
4 tahun kemudian..
In Ah sudah menjadi seorang jaksa. Dia mempersiapkan sidangnya. Semua sudah siap. Kecuali pihak pembela. Dan masuklah Seo Jin Woo. Sebagai pengacara.
= = = = = =
Yess akhirnya waktu sudah melompat dan pertarungan dimulai. Gak sabar menunggu rabu depan.
0 komentar:
Posting Komentar