Semakin menegangkan. Di episode 3, Jin Woo dan In Ah akhirnya menemukan fakta kalau sebenarnya Dong Ho sudah tahu siapa pembunuh Jung Ah. Jin Woo berusaha menghubungi Dong Ho tapi gagal.
Dong Ho sendiri sedang makan bersama Tuan Nam. Ayah dari Nam Gyu Man dan Nam Yeo Kyung. Ada apa sebenarnya? Apakah Dong Ho dan Tuan Nam bekerja sama dan menikam Jin Woo dari belakang? Nggak rela kalau itu terjadi.
SINOPSIS REMEMBER - WAR OF THE SON EPISODE 4
In Ah dan Jin Woo melihat rekaman yang disimpan Dong Ho di kaset yang tak sengaja ditemukan oleh In Ah. Akhirnya Jin Woo mengetahui siapa orang berkuasa yang diberitahukan oleh Dong Ho di sidang. Dia menghubungi Dong Ho tetapi Dong Ho hanya bilang akan menghubungi nya nanti.
Dong Ho mematikan ponselnya dan di depannya duduk Tuan Nam. Dia menawari Dong Ho untuk bekerja sama. Dong Ho tersenyum tipis dan bertanya apa Tuan Nam mencoba mengikatnya?
Tuan Nam membalas kalau Dong Ho yang datang segera setelah dia telepon. Dong Ho menjawab kalau dia ke sana karena ingin meyakinkan Tuan Nam. Tapi, Tuan Nam balik berkata kalau Dong Ho yang memang ingin diyakinkan olehnya.
Entah apa hubungan mereka. tetapi aku ingat di episode 1, Jaksa Hong yang bertemu dengan Dong Ho di lift pernah bertanya apa Dong Ho masih menjadi bawahan Nam Il Gyu yang disini aku panggil Tuan Nam biar sopan yah. ^^
Gyu Man berkata pada Seo Bum kalau dia tak takut pada hukum. Dia takut kalau ayahnya tak mengakuinya sebagai anak. Karena sebagai penerus perusahaan, dia tak boleh membuat masalah. Dia mengumpat Jung Ah sebagai pembawa sial.
Awalnya Seo Bum tak menanggapi. Tapi sambil menyetir, akhirnya dia mengaku kalau dia sudah memberi tahu Tuan Nam perihal kasus Jung Ah. Gyu Man menyuruhnya menepikan mobil. Menyeret Seo Bum keluar, dan mencekiknya. Dia baru melepaskan cekikannya ketika Seo Bum bilang kalau Tuan Nam yang mengurus.
"Alasan kenapa polisi tak menyebut namamu, nama perusahaan adalah karena ayahmu. Itu bukan hanya keberuntunganmu semata" kata Seo Bum masih tersengal-sengal.
Seo Bum berkata kalau mungkin sekarang Tuan Nam sedang merundingkan jawaban pada Dong Ho.
Dan memang benar, Tuan Nam sedang membujuk Dong Ho. Dia berkata, meski anaknya terekam video, bukti itu tak akan mengubah keputusan sidang. Dong Ho membenarkan. Karena Gyu Man tak sadar direkam, bukti itu belum tentu dianggap valid.
"Ketua, meski hanya ada 1 kerikil kecil di sepatumu, kerikil itu akan mengganggu jalanmu." kata Dong Ho. Tuan Nam memandang Dong Ho. "meski pengadilan tak menganggap, aku akan menyebarkan video itu ke TV, koran dan internet. Aku akan menjadikannya SPAM. Aku Park Dong Ho akan memastikan masyarakat Korea melihat video itu" lanjut Dong Ho setengah berteriak.
Tuan Nam memandang tajam Dong Ho. Dia sepertinya kesal dengan jawaban Dong Ho. Dong Ho dengan santai berkata kalau kasus ini akan menjadi sensasi Internasional. Tuan Nam bertanya apa yang Dong Ho inginkan.
"Aku hanya ingin satu hal. Minta anakmu untuk menyerahkan diri sebelum sidang dimulai" jawab Dong Ho. Tuan Nam kaget mendengarnya." Daripada semakin kacau, menyerahkan diri adalah solusi terbaik bagi semua" lanjutnya.
Dong Ho berdiri dan berkata kalau dia tahu Tuan Nam dan keluarganya telah memberinya banyak uang. Meski sekarang dia dalam bahaya pun, kunci nya ada padanya. Dia kemudian pamit meninggalkan Tuan Nam yang sedikit panik.
In Ah mengeluh kenapa Dong Ho mematikan ponselnya. Dia merasa curiga dengan Dong Ho.Menurutnya Dong Ho merencanakan sesuatu. Saking seriusnya, dia tak tahu kalau Dong Ho masuk dan mendengar perkataannya.
Jin Woo berdiri dan berkata kalau dia sudah melihat semua nya yang ada di video. Dong Ho bertanya apa mereka membicarakan video yang dihasilkannya dari mengeluarkan banyak uang? Jin Woo mengangguk
"Aku akan menggunakan itu sebagai bukti dan dokter sebagai saksi. Jika pengadilan tahu tentang penyakit ayahmu, mereka akan memihak kita" jelas Dong Ho.
In Ah bertanya bagaimana Dong Ho dapat merekam video itu? Tapi tentu saja Dong Ho tak mau bilang. In Ah memastikan pengadilan akan menerima bukti itu kan?
Dong Ho mengelak dengan berkata kalau setidaknya mereka dapat membuat orang lain duduk di kursi terdakwa. Jin Woo bertanya apa ayahnya akan bebas?
"Aku tahu kau sangat ingin duduk di kursi saksi dan berkata kalau ayahmu tak bersalah. Tetapi pada kenyataannya ayahmu duduk di kursi terdakwa. Dengan semua orang yang memperlakukannya seperti binatang. Percaya padaku, ayahmu akan pulang ke rumah" jawab Dong Ho. Jin Woo terharu mendengarnya.
Yeo Kyung menemui ayahnya sambil membawa buku tulisan ayahnya. DIa menunjukkan sebuah kalimat yang menurutnya sangat mengharukan. Gyu Man datang bersama Seo Bum. Tuan Nam menyuruh Yeo Kyung keluar. Seo Bum juga pamit.
Setelah mereka keluar, Gyu Man langsung berlutut. Tuan Nam langsung mengambil penutup kepala yang biasa dipakai pemain anggar dan menyuruh Gyu Man memakainya.
Di luar Yeo Kyung bertanya pada Seo Bum apakah kakaknya membuat masalah lagi? Seo Bum hanya berkata kalau Gyu Man membuat kesalahan kecil dan Yeo Kyung tak perlu khawatir. Mereka mendengar Suara pukulan dan teriakan Gyu Man meminta maaf.
Di dalam, bersimbah cairan hitam di lantai entah apa. Tuan Nam meminta Gyu Man menceritakan semuanya. Detail.
-Flashback. Jung Ah menangis di lantai setelah digagahi Gyu Man. Gyu Man sambil berdiri melempar cek ke arah Jung Ah. 1 untuk nyanyian, 1 lembar untuk transport, dan 1 lembar untuk 'pelayanan' Jung Ah. Gyu Man dengan santai mengaca.
Seorang pria datang dan Gyu Man menyuruhnya keluar. Jung Ah bangkit mengambil gelas dan memecahkannya. Dia mengacungkan nya pada Gyu Man yang menantangnya untuk membunuhnya. Jung Ah mengayunkan gelasnya dan mengenai pipi Gyu Man. Gyu Man menampar Jung Ah hingga Jatuh. Tapi akhirnya Jung Ah berhasil keluar dari ruang ganti.
Di lorong dia bertemu dengan Gyu Man yang membawa sesuatu. Seperti pembuka botol. Hingga akhirnya mereka sampai di hutan pinus. Jung Ah terjatuh. Gyu Man merasa sedikit pusing tapi akhirnya dengan lunglai dia menemukan Jung Ah. Berkali-kali Gyu Man menusuk leher Jung Ah. Dia seperti kerasukan. Gyu Man sendiri langsung pingsan setelah membunuh Jung Ah dan terbangun saat sudah pagi.
Dia langsung menelepon Seo Bum untuk datang. Seo Bum datang dan Gyu Man menyuruhnya menyingkirkan Jung Ah. Seo Bum hendak menghubungi ambulan tetapi Gyu Man melarang. Dia tak mau ketahuan dan tentu saja Seo Bum tak mau menggantikannya di penjara.
Seo Bum melihat senjata pembunuhan di sana. Masih bersimbah darah. Flashback end-
Gyu Man mengaku pada ayahnya kalau dia tak berniat membunuh Jung Ah. Dia berkata kalau dia kalap mata dan tak menyangka Jung Ah mati begitu saja.
Tuan Nam berkata kalau semua tergantung keputusan Gyu Man sekarang. Gyu Man bertanggung jawab terhadap ribuan kepala keluarga di perusahaan. Tapi sekarang menangis karena kematian seorang wanita. Gyu Man meminta maaf. Tuan Nam menyuruhnya keluar.
Sepertinya Tuan Nam ini tak punya empati. Yang penting semua dituruti dan berjalan sesuai keinginannya.
In Ah membersihkan tulisan umpatan di dinding rumah Jin Woo. Dia memanggil Jin Woo untuk membantu. Mereka harus membersihkan itu sebelum ayah Jin Woo pulang. Jin Woo berkata semua berkat Park Dong Ho. In Ah mengiyakan dan mengajak Jin Woo makan.
Tuan Nam memanggil Seo Bum ke ruangannya. Dia berkata kalau dia tak menyangka masalahnya akan kacau. Mereka harus mencari seseorang untuk menggantikan Gyu Man di penjara. Tuan Nam meminta Seo Bum untuk menjaga agar berita tidak menyebar.
Dia berkata kalau dia sudah punya rencana, dan tugas Seo Bum hanya mencegah bocornya hal yang sebenarnya. Seo Bum mengiyakan.
Duuhh.. gregetan banget sama Seo Bum. Meski duitnya banyak tapi kan makan ati mesti nyimpen rahasia kotor begitu yah.
Tuan Nam berkata kalau Park Dong Ho lah masalahnya. Tapi dia yakin Dong Ho punya kelemahan. Seo Bum memberikan profil Seok Joo Il. Dia berkata kalau Dong Ho dekat dengan nya. Bahkan seperti ayahnya. Joo Il punya ambisi besar, tetapi masih kekurangan dana.
Dong Ho hendak pergi berdandan dan mencari jas baru. Dia mendapat telepon dari pengacara Tak.
Jin Woo menemui Ji Hyuk di penjara. Dia meminta ayahnya bersabar. Karena hari ini dia akan pulang. Jin Woo meminta ayahnya percaya pada Park Dong Ho. Ayahnya berkata kalau sebenarnya dia takut akan dipenjara selamanya. Mereka tertawa bersama.
Dong Ho dan Pengacara Tak makan bersama. Pengacara Tak memuji kinerja Dong Ho di sidang. TV menayangkan liputan amal yang dilakukan Nam Il Gyu. Pengacara Tak berkomentar kalau itu menghilangkan selera makannya.
Pengacara Tak berkata kalau sumbangan itu hanya alibi demi kelangsungan perusahaannya saja. Bahkan, Jaksa Moon berusaha mengejarnya selama 8 tahun. Tapi tak bisa.
Dong Ho berkomentar, jika seseorang jatuh hanya karena kerikil kecil, dia tak akan bisa berdiri lagi. Pengacara Tak bertanya apa di sidang kali ini Dong Ho akan membalikkan keadaan dan menang lagi?
"Apa kau tahu kalimat yang populer dalam baseball?Kita harus bermain hingga akhir" jawab Dong Ho.
Sambil bernyanyi, Dong Ho berjalan ke ruang sidang. Tapi dia dicegat oleh Joo Il. Mereka pergi berdua di atap.
Sidang sudah siap. Tapi pihak terdakwa belum hadir.
Joo Il ternyata meminta Dong Ho untuk mengalah hari ini. Atau karir Dong Ho akan berakhir. Dong Ho menebak kalau Tuan Nam datang menemui Joo Il. Tapi Joo Il tak mengaku dan berkata kalau Dong Ho tak mungkin menang melawan jaksa Hong yang sebentar lagi menjadi hakim.
Dong Ho menolak dan berkata kalau dia akan pura2 tak mendengar percakapan itu.
Go Go Dong Ho. Pihaklah kebenaran. ^^
Park Dong Ho akhirnya masuk ke sidang dan tersenyum memandang Jin Woo. Dia menanyai dokter yang memeriksa Ji Hyuk. Tetapi sialnya dokter itu memberikan kesaksian palsu. Bertentangan dengan perkataannya pada Jin Woo. Bahkan dia berkata kalau Jin Woo menemuinya dan memintanya bersaksi bahwa ayahnya mengidap alzhemeir. Joo Il melihat dari lantai atas.
Dong Ho kesal hingga berteriak mengatakan kalau dokter telah bersaksi palsu. Tapi dokter itu kekeuh dengan kata2nya. Hakim sampai mengetuk palu menenangkan Dong Ho. Jaksa meminta menghadirkan Seo Jin Woo sebagai saksi. Dong Ho keberatan. Tetapi hakim memperbolehkan karena Jin Woo dibawa sebagi alibi. Sidang diistirahatkan sejenak. Jin Woo dan In Ah berpandangan sedih. Dong Ho merasa kesal.
Joo Il kembali menemui Dong Ho di atap. Dia berkata kalau sejak awal, tak seharusnya Dong Ho mengambil kasus ini. Dong Ho bertanya apa maksud Joo Il? Joo Il meminta Dong Ho menyerahkan video itu dengan janji keuntungan besar. Dong Ho meminta Joo Il jujur apakah dia membuat kesepakatan?
Joo Il akhirnya mengaku kalau Il Gyu menawari pembangunan mall di daerah sana yang tentu saja sangat menggiurkan. Dong Ho mengumpat Tuan Nam. Joo Il berkata kalau dia juga mempunyai impian. Bukan hanya mendapatkan uang dari club malam saja. Dia bahkan mengungki2 yang dia berikan pada Dong Ho setelah kematian ayahnya hingga menjadikannya pengacara.
Dong Ho mencuci tangan di toilet. Di teringat saat terakhir ayahnya.
-Flashback. Dong Ho muda bersama ayahnya mengendarai sebuah truk. Ayahnya sekilas memandang foto yang ada di mobil - yang sekarang ada di rumah abu- dan terlihat tegang. Dong Ho bertanya kenapa ayahnya terlihat aneh.
Di depan ada polisi melakukan razia. Tiba-tiba ayah Dong Ho membanting setir dan berutar arah. Polisi yang melihat segera mengejar. Dong Ho masih bertanya kenapa ayahnya balik arah dan kabur. Mereka bisa kecelakaan.
Ayahnya berkata kalau dia punya alasan sendiri. Tapi dia tak bisa memberitahunya. Hanya menyuruh Dong Ho membuka dasbor. Di dalamnya ada tiket ke amerika. Ayahnya berkata kalau Seok akan menjadi ayah Dong Ho setelah dia tak ada.
Dong Ho bertanya kenapa hanya ada 1 tiket saja? Ayahnya memandang Dong Ho dan brugg.. truk mereka menghantam mobil di depannya yang menyeberang. Ayah Dong Ho tak sadarkan diri lagi selamanya. Dan mobil yang tertabrak, adalah mobil keluarga Seo. Flashback end-
Jaksa menanyai Jin Woo sebagai saksi. Dengan pintar dia bertanya hingga akhirnya Dong Ho mengajukan keberatan. Jin Woo yang bingung berdiri dan berkata kalau pembunuh Oh Jung Ah adalah orang lain Nam Gyu Man. Penerus III Grup. Semua kaget. Termasuk Yeo Kyung. Jaksa meminta bukti. Jin Woo meminta Dong Ho memutar video nya. Tapi dia diam saja.
Hakim bertanya pada Dong Ho. Tapi Dong Ho masih bimbang. Dia memandang Jin Woo dan menjawab tak ada. Seakan bersalah dengan pernyataannya sendiri. Jin Woo sampai memohon pada Dong Ho hingga keamanan menyeretnya pergi.
Jin Woo berteriak terus meminta Dong Ho mengeluarkan videonya. Dong Ho terduduk lemas di kursinya. In Ah memandangi Dong Ho.
Di luar, dia mencegat Yeo Kyung dan meminta kakaknya untuk menyerahkan diri. Yeo Kyung masih tak percaya. In Ah berkata kalau dia sudah melihat rekaman videonya.
Aishhh harusnya kemaren In Ah mengcopy videonya 1 ajaaaa... kesell jadinya ihh.
Media langsung memberitakan sidang hari ini. Il Gyu menonton berita di rumahnya dengan sedikit senyum.
Yeo Kyung datang menemui Gyu Man yang sedang dipijat. Dia mencecarnya. Gyu Man tetap tak mengaku. Dia berkata kalau mungkin Jin Woo hanya pernah melihatnya di media. Dia berkata meski dia nakal, tapi tak mungkin membunuh orang. Yeo Kyung sepertinya mempercayai kakaknya.
In Ah menemui Jin Woo yang sudah dilepaskan. Jin Woo berkata kalau ini pasti salah. Dong Ho bahkan sangat berbeda dibanding kemarin. Mereka mendatangi kantor Dong Ho yang gelap gulita. Ponsel Dong Ho bahkan tak aktif.
Ayah Jung Ah sedang minum2,, memandangi foto Jung Ah sambil menonton rekaman ulang tahun Jung Ah. Dia masih menangisi kepergian Jung Ah.
Dia kemudian masuk ke kamar Jung Ah. Melihat sebuah buku. Diary. Di sana ada catatan tawaran bernyanyi dan no kontaknya. Juga sebuah kartu nama dari Ill Grup.
Dia kemudian menelepon Jaksa Hong mengenai hal itu. Dia menceritakan kalau di hari terakhir, Jung Ah bekerja di sana. Tapi Jaksa Hong tentu saja tak menggubris. Ayah Jung Ah memohon agar Jaksa Hong memeriksa Il Ho Grup dan Jaksa mengiyakan. Tapi itu hanya di mulut karena ternyata dia sedang makan bersama Tuan Nam.
bersambung ke PART 2
= = = = =
komentar :
Apa jadinya kalau semua orang bisa disuap begini? Hukum tak bisa diandalkan kalau kondisinya seperti itu.
0 komentar:
Posting Komentar